Kamis, 24 Mei 2012

Kasus Tetanus (Infeksi)


Kasus 4 :
Rano umur 30 th,TB 165 cm dan  LLA 28 cm,  tukang batu dirawat di RS dan ditempatkan di ruang isolasi bangsal infeksi. Ruangannya gelap karena memang seluruh jendela sengaja ditutup dengan tirai berwarna hitam.
Rano memiliki luka di kakinya akibat tercangkul. Karena tidak pernah dibersihkan, akhirnya luka itu terinfeksi dan kuman yang menginfeksi adalah kuman jenis Clostridium tetani.
Perawatan luka dilakukan dengan membuat luka baru dengan tujuan ada udara masuk, sehingga kuman mati karena mendapat oksigen. Setelah itu luka dibersihkan dgn antiseptik atau H2O2 3 persen. Antitoksin yang biasa digunakan adalah ATS, Anti kejang yg diberikan diazepam dengan dosis 0,5-1,0 mg/kg berat badan/4 jam intramuskular. Untuk antibiotik diberikan penisilin prokain 1,2 juta unit/hari atau tetrasiklin 1 g/hari, untuk memusnahkan kuman Clostridium tetani. Menurut keluarganya kebiasaan makan dirumah P.Rano makan 3x dan sangat menyuikai sayur dan ikan asin.
Buat rencana pelayanan gizi (NCP) apabila keadaan kritis pasien sudah dilalui dan pasien sudah dapat makan melalui oral.

I.     Identitas Pasien
Nama          : Rano
Usia            : 30 tahun
Sex             : Laki-laki
Diagnosa    : Tetanus

II.  Screening
No
Indikator

1
Perubahan berat badan
-
2
Nafsu makan berkurang
-
3
Kesulitan mengunyah atau menelan
-
4
Mual muntah
-
5
Diare / konstipasi
-
6
Alergi / intoleran zat gizi
-
7
Diet Khusus
+
8
Enteral / parenteral
-
9
Serum albumin darah
-
Kesimpulan : Resiko / Tidak Resiko

III.Nutrition Assesment
Anthropometry
-   TB    = 165 cm
-   LILA  = 28 cm
·   LILA/U = LILA perhitungan/ LILA standarx 100%
               = (28/31,9)x100% = 87,8%
LILA (Tabel persentil untuk usia 25-34,9 th Lk) : 319 mm = 31,9 cm)
ü  Garis Batas Bawah :
-       Gizi Baik     : 85 %
-       Gizi Kurang : 79%
ü  Gizi Buruk : <70 %
Status Gizi : Normal
·   BBI = (165-100) -10 %(165-100)
           = 65­­ – 6,5  = 58,5  kg
Biokimia
·  Terinfeksi oleh kuman Clostridium tetani
Clinic
· Kaki terluka akibat tercangkul
Dietary History
·  Makan 3x sehari
·  Menyukai sayuran dan ikan asin
Ekonomi
·  Tingkat bawah (Tukang batu)
Medical Record
·  Luka dibersihkan dengan antiseptik atau H2O2 3%
·  Antioksidan : ATS
·  Anti kejang : Diazepam (dosis 0,5-1,0 mg/kg berat badan/4 jam intramuskular)
·  Antibiotik : Penisilin prokain 1,2 juta unit/hari atau Tetrasiklin 1 g/hari

IV.Nutrition Diagnosis
Domain
Problem
Etiologi
Sign
NI-1.1
Hypermetabolisme (Peningkatan Kebutuhan Energi)
Berkaitan dengan adanya infeksi.
Ditandai dengan pasien masih dalam perawatan luka infeksi.
NI-5.1
Peningkatan Kebutuhan  Zat Gizi (Spesifik)
Berkaitan dengan  penyembuhan luka akibat infeksi.
Ditandai dengan luka infeksi pada kaki

V.Nutrition Intervention
Terapi Diet             : Diet TETP Seimbang
Bentuk Makanan    : Lunak
Route                      : Oral
1.    Tujuan Diet :
·           Meningkatkan  status gizi pasien berdasarkan LILA standart usia 30 tahun.
·           Memenuhi kebutuhan energi dan  protein yang meningkat untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh ( karena pasien dalam masa perawatan luka infeksi).
·           Mempercepat proses penyembuhan luka.
·           Memberikan makanan yang sesuai dengan daya terima pasien.
2.    Syarat Diet :
·           Memberikan peningkatan kebutuhan energi yaitu sebesar 45 kkal/kgBB atau sebesar 2644 kkal sesuai kebutuhan pasien.
·           Memberikan peningkatan Protein yaitu sebesar 2-2,5 g/kgBB atau sebesar 132,2 gr sesuai kebutuhan pasien.
·           Cukup lemak yaitu sebesar 20% dari total energi atau sebesar 58,7 gr sesuai kebutuhan pasien.
·           Vitamin dan mineral cukup, sesuai dengan kebutuhan normal pasien.
·           Makanan diberikan dalam bentuk lunak dan mudah cerna.
·           Pembagian makan dibagi menjadi 3x makan utama dan 3x selingan.
·           Beri air putih setiap hari.

 VI.Nutrition Internation
a.    Perhitungan Energi
Karena Status Gizi pasien Normal, maka penghitungan kebutuhan zat gizi dapat   menggunakan BBI yaitu 58,5 kg.
Rumus Harris Benedict :
BEE = 66,5+(13,7 x BBI)+(5 x TB)-(6,8 x U)
         = 66,5+(13,7x58,5)+(5x165)-(6,8x30)
         = 66,5+ 801,4 + 825 – 204
         = 1488,9 kkal
TEE = 1488,9 x 1,2 x 1,2
         = 2144 kkal
Diet yang dipergunakan adalah TETP, maka kebutuhan energi pasien ditambah 500 kkal akibat penyembuhan karena adanya infeksi. Sehingga total energi pasien adalah :
Total Kebutuhan Energi = 2144 kkal + 500 kkal = 2644 kkal
Jadi : Total Energi : 2644 kkal
          Karbohidrat   : 60% x 2644 kkal = 1586,4 kkal  : 4 = 396,4 gr
          Protein           : 20% x 2644 kkal = 528,8 kkal      : 4 = 132,2 gr
          Lemak           : 20% x 2644 kkal = 528,8 kkal      : 9 = 58,7 gr

b.   Rencana Menu Sehari
Pagi
Siang
Malam
Ø  Bubur Tabur Ikan Masak Cabai Hijau
Ø  Perkedel Tahu Kukus
Ø  Orak-Arik
Ø  Semangka
Ø  Susu
Ø  Air putih
Ø  Nasi Tim
Ø  Pepes Ikan Tongkol Tanpa Duri
Ø  Tempe Kukus Bumbu Kuning
Ø  Soup Sayuran
Ø  Pepaya
Ø  Air Putih
Ø  Nasi Tim
Ø  Cakalang Bakar Tanpa Duri
Ø  Rolade Tahu Kukus
Ø  Tumis Daun Kangkung
Ø  Jeruk
Ø  Air Putih
Snack
Snack
Snack
Ø Bubur Sum-Sum
Ø Jus Tomat
Ø Puding Susu
Ø Buah
Ø  Susu Kedelai
Ø  Sarang Burung
Ø  Air Putih
VII.Rencana Konseling Gizi
a.       Sasaran           : Tn. Rano dan keluarga
b.      Tempat           : Di klinik Gizi RS.
c.       Waktu                        : Minggu, 10 April 2012 (15-30 menit)
d.      Media             : Leaflet, buku dan contoh menu serta daftar bahan makanan  
                         penukar.
e.       Metode           : Konsultasi, diskusi dan  tanya jawab dengan pasien dan keluarga.
f.       Materi             : - Menjelaskan pola hidup sehat (penjelasan 13 PUGS).
-   Menjelaskanmengenai penyakit infeksi tetanus.
-   Menjelaskan pola makan yang baik, makanan yang boleh dimakan dan makanan yang harus dihindari .
-   Menjelaskan cara melakukan modifikasi resep, baik modifikasi bahan makanan maupun modifikasi teknik memasak agar pasien tidak bosan.

VIII.Parameter yang dimonitor :
·         Asupan energi perhari.
·         Kondisi fisik setelah diet.
·         Perubahan hasil lab atau klinis (penyembuhan luka).

IX. Implementation
a.       Penyusunan  menu sehari
b.      Konsultasi dengan pasien dan keluarga.

X. Rekomendasi
a.       Perlu ditekankan mengenai perilaku pasien dalam mengontrol pola makan agar status gizi dapat ditingkatkan sesuai standar LILA.
b.      Perlu ditekankan mengenai perilaku pasien dalam menjalankan diet agar tujuan diet tercapai.
c.       Perlu adanya pengawasan tentang pola makan pasien.
 RENCANA MENU SEHARI
Waktu
Menu
Bahan Makanan
Berat
Energi (Kcal)
Protein (g)
Lemak (g)
H A     (g)
Hewani
Nabati
Makan Pagi
Bubur Tabur Ikan Masak Cabai Hijau
Beras giling
75
270,0
0,0
5,1
0,5
59,2


Ikan Kembung
50
51,5
11,0
0,0
0,5
0,0


Cabai Hijau
10
2,3
0,0
0,1
0,0
0,5


Minyak Kelapa sawit
5
45,1
0,0
0,0
5,0
0,0

Perkedel Tahu Kukus
Tahu
50
34,0
0,0
3,9
2,3
0,8


Telur ayam
25
40,5
3,2
0,0
2,9
0,2

Orak-Arik
Telur ayam
25
40,5
3,2
0,0
2,9
0,2


Wortel
25
10,5
0,0
0,3
0,1
2,3


Kol Putih
25
6,0
0,0
0,4
0,1
1,3


Minyak Kelapa Sawit
2,5
22,6
0,0
0,0
2,5
0,0


Semangka
100
28,0
0,0
0,5
0,2
6,9

Susu
SKM
20
67,2
1,6
0,0
2,0
11,0

Air Putih







Sub Total
618,2
19,0
10,2
18,9
82,4
Snack Pagi
Bubur Sum-sum
Tepung beras
25
91,0
0,0
1,8
0,1
20,0


Santan
10
12,2
0,0
0,2
1,0
0,8


Gula Aren
10
36,8
0,0
0,0
0,0
9,5

Jus Tomat
Tomat
100
20,0
0,0
1,0
0,3
4,2


Gula Pasir
10
36,4
0,0
0,0
0,0
9,4









Sub Total
196,4
0,0
3,0
1,4
43,9
Makan Siang
Nasi Tim
Beras giling
100
360,0
0,0
6,8
0,7
78,9

Pepes Ikan Tongkol Tanpa Duri
Ikan Tongkol
50
55,5
12,0
0,0
0,5
0,0

Tempe Kukus Bumbu Kuning
Tempe
50
74,5
0,0
9,2
2,0
6,4

Soup Sayuran
Daging Ayam Sayap
25
37,0
3,5
0,0
2,5
0,0


Tahu
25
17,0
0,0
2,0
1,2
0,4


Wortel
25
10,5
0,0
0,3
0,1
2,3


Kol merah/putih
50
12,0
0,0
0,7
0,1
2,7


Kacang merah
20
67,2
0,0
4,6
0,3
11,9

Buah
Pepaya
100
46,0
0,0
0,5
0,0
12,2

Air Putih







Sub Total
679,6
15,5
24,0
7,3
114,7
Sanck Sore
Jus Jambu Biji
Jambu biji
100
49,0
0,0
0,9
0,3
12,2


Gula Pasir
10
36,4
0,0
0,0
0,0
9,4

Puding Susu Buah
Alpukat
50
42,5
0,0
0,5
3,3
3,9


Agar-agar
2
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0


SKM
10
33,6
0,8
0,0
1,0
5,5


Gula Pasir
20
72,8
0,0
0,0
0,0
18,8
Sub Total
234,3
0,8
1,4
4,6
49,8
Makan Malam
Nasi Tim
Beras giling
100
360,0
0,0
6,8
0,7
78,9

Cakalang Bakar Tanpa Duri
Cakalang
100
104,9
18,5
0,0
2,9
0,0


Kecap
20
9,2
0,0
1,1
0,3
1,8

Rolade Tahu Kukus
Tahu
50
34,0
0,0
3,9
2,3
0,8


Wortel
25
10,5
0,0
0,3
0,1
2,3

Tumis Daun Kangkung
Kangkung
50
14,5
0,0
1,5
0,2
2,7


Tempe kedele murni
25
37,3
0,0
4,6
1,0
3,2


Teri Kering
25
19,3
4,0
0,3
0,0
0,0


Tomat
25
5,0
0,0
0,3
0,1
1,1


Minyak Kelapa Sawit
2,5
22,6
0,0
0,0
2,5
0,0


Jeruk manis
100
45,0
0,0
0,9
0,2
11,2

Air Putih







Sub Total
662,2
22,5
19,6
10,2
102,0
Snack Malam
Susu Kedelai
Susu kedele
100
41,0
0,0
3,5
2,5
5,0
 Pukul 21.00
Sarang Burung
Telur ayam
25
40,5
3,2
0,0
2,9
0,2


Wortel
25
10,5
0,0
0,3
0,1
2,3


Tahu
50
34,0
0,0
3,9
2,3
0,8


Telur Puyuh
25
46,3
3,2
0,0
3,5
0,4
Sub Total
172,3
6,4
7,7
11,2
8,7
TOTAL ASUPAN
2562,9
130,1
53,6
401,4
TOTAL KEBUTUHAN
2644,0
132,2
58,7
396,4
TOLERANSI
-4%
-2%
-9%
+ 1%


Tidak ada komentar:

Posting Komentar